Tugas Pertemuan 11
Mata Kuliah Jaringan Komputer
Fungsi-Fungsi dari Protokol ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP

Fungsi ICMP :
- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
Cara Kerja :
ICMP (Internet Control Message Protocol) akan mengirimkan ICMP
Echo Request dan ICMP Echo Reply pada komputer kamu melalui perintah PING
(Packet INternet Gopsher).
Misalkan komputer A akan mengirimkan ICMP Echo Request kepada
komputer B, maka komputer B akan membalas dengan ICMP Echo Reply, komputer A
akan menghitung berapa lamanya feedback dari komputer B untuk membalas ICMP yang dikirim komputer A melalu ICMP yang tadi.
b.
POP3 (Post
Office Protocol versi 3)

POP3 ini singkatan dari
kepanjangan Post Office Protocol ver.3 dan IMAP ini singkatan dari kepanjangan
Internet Message Access Protocol. Dengan pengertian singkat POP3/IMAP adalah
protokol yang mengatur penerimaan email kepada penerima (Ingoing). Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail
client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk. POP3 terdapat pada port 110. IMAP terdapat pada port 143.
Fungsi POP3 :
Protokol yang digunakan untuk
mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi
utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di
dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana
baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak
(mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
Cara
kerja :
POP3 dan IMAP sama dengan kurir
yang mengantarkan surat, tugasnya menyampaikan surat yang sebelumnya sudah
dititipkan di Kantor Pos (SMTP) kepada penerima surat.
c.
SMTP (Simple
Mail Transport Protocol)

SMTP ini singkatan dengan
kepanjangan Simple Mail Transfer Protocol. Dengan pengertian singkat SMTP
adalah protokol yang mengatur pengiriman email dari pengirim (Ongoing). Protokol untuk melakukan proses
pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik),
namun dengan menggunaka sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk
dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol
yang digunakan untuk membantu
user mengirimkan surat elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user
dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
Cara
kerja :
SMTP ini sama dengan Kantor Pos,
tempat dimana kita menitipkan surat kita agar dikirimkan kepada penerima yang
tertera di surat tersebut.
d.
FTP (File
Transfer Protocol)

FTP ( File Transfer Protocol )
adalah sebuah protocol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang
merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) computer antar mesin-mesin
dalam sebuah internetwork. FTP atau protocol Transmission Control Protocol
(TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua
komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data
dimulai. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan
User name dan paswordnya yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan,
termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan
yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP
yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur
untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah
dalam pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt
menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system
antar host.
Cara Kerja :
FTP berkerja menggunakan salah satu protokol yang dapat diandalkan untuk
urusan komunikasi data antara client dan server, yaitu protokol TCP (yang
menggunakan port nomor 21). Port 21 ini digunakan untuk mengirimkan command
(perintah). Oleh karena port 21 dimaksudkan khusus untuk mengirimkan command,
maka port ini sering juga disebut dengan nama command port. Dengan adanya
protokol ini, antara client dan server dapat melakukan sesi komunikasi sebelum
pengiriman data berlangsung. Terdapat beberapa persyaratan untuk menggunakan
FTP, yaitu :
- Pada komputer pengguna sudah terinstall FTP Client, seperti misalnya FileZilla.
- Pengguna memiliki cukup informasi tentang FTP server yang ingin terhubung denga komputer. Informasi tersebut mencakup :
Alamat FTP Server, yang bentuknya
mirip dengan alamat domain sebuah website. Alamat FTP Server biasanya diawali
dengan kata ftp, misalnya saja : ftp.namadomain.com atau ftp://ftp.namadomain.com.
Pada beberapa kasus, alamat FTP Server juga diberikan dalam bentuk IP address,
seperti misalnya : 61.185.225.87.
Username dan password. Beberapa FTP server memang membiarkan para client mengakses data secara anonim, namun beberapa memerlukan inputan username dan password yang harus diketahui oleh client.
Username dan password. Beberapa FTP server memang membiarkan para client mengakses data secara anonim, namun beberapa memerlukan inputan username dan password yang harus diketahui oleh client.
e.
ARP (Address
Resolution Protocol)

Protokol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access
Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink
layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet
menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan
berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi
terkait antara IP dan MAC Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam
cache OS kita. Namun protokol ini punya kelemahan serius, karena setiap
komputer bisa saja memberikan transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah
MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan
ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat
secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP
statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya
untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router
dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address
dengan kombinasi.
Cara kerja ARP dapat diibaratkan sebagai berikut :
- Suatu host dengan IP address A mengirim paket ke host dengan IP address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP address B.
- Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertannyaan : “Siapakah pemilik IP address B dan berapakah MAC Addressnya? “. Dalam paket ini juga disertakan IP address A beserta MAC Addressnya.
- Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut.
- Host dengan IP address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP address beserta MAC Address ya ke host penanya.
Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6
1. Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet
Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node. Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas. Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih sedikit.
|
Memungkinkan pengalamatan lebih
banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara manual atau
DHCP
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi
secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan
seluruhnya ke dalam extensions header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket
pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung
ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh
pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh
pengirim.
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
Menggunakan ARP Request secara
broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh
Neighbor Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola keanggotaan grup
pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya
oleh
|
Terima kasih sudah membaca artikel aku, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua yang sedang belajar jaringan komputer. Tunggu artikel selanjutnya yahhh...
Referensi :
1. http://coretananakteknikinformatika.blogspot.com/2018/04/kelebihan-dan-kekurangan-ipv4-ipv6.html
2. https://tomatomodori.wordpress.com/2018/07/06/fungsi-protokol-icmp-pop3-smtp-ftp-arp/
3. https://tomatomodori.wordpress.com/2018/07/06/fungsi-protokol-icmp-pop3-smtp-ftp-arp/
4. https://www.unsri.ac.id/upload/arsip/